Pengertian
Teknik
otomasi adalah
penggunaan mesin,sistem kontrol, dan teknologi informasi untuk optimisasi
produksi dan pengiriman barang dan jasa. Dalam dunia industri, otomasi
merupakan lanjutan dari mekanisasi, di mana mekanisasi masih
membutuhkan operator manusia selama mesin beroperasi dan masih membutuhkan
bantuan tenaga otot manusia agar mampu bekerja. Otomasi mengurangi peran/beban
aktifitas manusia dalam hal tersebut.
Teknik Otomasi merupakan disiplin
ilmu yang mempelajari otomatisasi perangkat/sistem. Pemanfaatan sistem kontrol
merupakan suatu hal(seperti komputer) yang digunakan untuk mengendalikan
mesin-mesin industri dan kontrol proses untuk menggantikan operator tenaga
manusia. Industrialisasi itu sendiri merupakan proses tahapan dalam pelaksanaan
mekanisasi, dimana konsep mekanisasi tetap mesin-mesin industri dilakukan manusia
sebagai operator dan dengan menempatkan mesin sebagai pembantunya sesuai dengan
permintaan kerja secara fisik.
Teknik Otomasi adalah program studi yang mempelajari
beberapa bidang pokok yaitu :
1. Teknologi
Mekanik (Mesin,
Peralatan Industri, Pneumatic & Hidraulic )
2. Teknologi
Informatika
(Pemrograman Assembly, Visual Basic, SCADA)
3. Teknologi
Elektronika
(Elektronika Digital, Analog, Power Electrical, Robotika)
Seorang Insinyur Teknik Otomasi
harus menguasai ketiga bidang tersebut (Teknologi Mekanik, Informatika, dan
Elektronika). Hal ini yang menjadikan beberapa persepsi masyarakat jikalau
bidang Otomasi adalah bidang yang sulit untuk dipelajari. Namun konsekuensi
dari semua itu, lapangan kerja dibidang ini sangatlah menjanjikan. Di dalam
jurusan ini sangatlah dituntut logika/nalar yang kuat .Karena di bidang ini
nantinya kita akan mendesign sebuah peralatan ataupun memperbaiki sebuah
peralatan otomatis yang mana dalam proses pembuatannya merupakan serangkaian
logika kerja.
SISTEM OTOMASI INDUSTRI
Ditinjau dari sisi teknologi,
Otomasi Industri merupakan integrasi antara teknologi mekatronika, teknologi
komputer dan teknologi informasi. Sedangkan definisi Mekatronika menurut
Loughborough University (United Kingdom) adalah: "Mechatronics is a design
philosophy that utilizes a synergistic integration of Mechanics, Electronics
and Computer Technology (or IT) to produce enhanced products, processes or
systems". Sistem mekatronika merupakan integrasi sinergi antara teknologi
mekanik (mekanik konvensional/elektromekanik), kontrol, elektronik (analog/
digital) dan teknologi informasi. Contoh
sistem mekatronika sederhana adalah mesin pengemasan permen, mesin
pengemasan obat dan kosmetik dan mesin-mesin CNC.
Adapun terdapat beberapa perincian
level otomasi menurut Prof. Dr. H. Kirrmann dari Pusat Riset EPFL/ABB Swiss,
dengan penjelasan sebagai berikut:
● Administrasi : Keuangan, sumber daya manusia, dokumentasi dan perencanaan
(Administration ) jangka panjang.
● Perusahaan
: Menentukan target produksi,
merencanakan perusahaan dan sumber
● (Enterprise) : daya, mengkoordinir lokasi berbeda, mengatur order/pesanan,
memprediksi prilaku proses produksi di masa depan khususnya untuk pemeliharaan
peralatan, menelusuri indikasi kunci keberhasilan untuk kepentingan optimasi
aset.
● Rekayasa/Produksi : Mengatur pelaksanaan, sumber daya, alur kerja, pengawasan
(Manufacturing) kualitas, jadwal produksi, pemeliharaan, menyimpan data pabrik
dan produk untuk keperluan proses berikutnya dengan cara yang aman, menelusuri
proses produksi dan produk untuk sistem manajemen dan informasi pabrik (plant
information and management system PIMS).
● Pengawasan : Mengawasi lokasi dan produksi, mengoptimalkan, melaksanakan
(Supervision ) operasi, visualisasi proses produksi dalam bentuk panel display
/ SCADA ) (man-machine interface-MMI), menyimpan data proses dan membukukan
operasi produksi.
● SCADA
:
Urutan perintah operasi, proteksi dan penyambungan.
● Field : Mengakuisisi data (sensor dan aktuator) dan mentransmisikan data.
Level Field berinteraksi dengan sistem mekanis proses (primary technology)
secara tidak langsung.
PEMETAAN FUNGSI PEKERJAAN DI BIDANG
OTOMASI INDUSTRI
Area fungsional/fungsi pemetaan pekerjaan di bidang Otomasi
Industri dibagi atas:
1. Pengoperasian yaitu meliputi fungsi
pekerjaan mengoperasikan peralatan dan sistem otomasi industri (hardware dan
software) sesuai spesifikasi operasi yang dipersyaratkan.
2. Pemeliharaan dan Perbaikan yaitu
meliputi fungsi pekerjaan memelihara dan memperbaiki peralatan dan sistem
otomasi industri (hardware dan software) agar tetap berada pada kondisi sesuai
yang dipersyaratkan dari waktu ke waktu.
3. Perakitan dan Instalasi yaitu
meliputi fungsi pekerjaan merakit dan menginstal peralatan dan sistem otomasi
industri (hardware dan software) sesuai perencanaan.
4. Pengetesan dan Komisioning yaitu
meliputi fungsi pekerjaan mengetes mengatur dan mengevaluasi performa peralatan
dan sistem otomasi industri (hardware dan software) sesuai yang dipersyaratkan
dalam perencanaan.
5. Perancangan dan Pembuatan yaitu
meliputi fungsi merencanakan dan merealisasikan peralatan dan sistem otomasi
industri (hardware dan software) sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan.
PENGELOMPOKAN SISTEM PADA OTOMASI
INDUSTRI
Sistem Otomasi Industri berdasarkan
konfigurasi sistem kontrol, fasilitas dan cakupan kerjanya dikelompokkan
menjadi:
1. Direct Digital Control (DDC), pada
sistem ini, proses Otomasi Industri dikontrol langsung oleh kontroler
elektronik/komputer. Sistem ini banyak diterapkan pada pabrik pengolahan dengan
mesin prose yang sederhana (mesin pengemasan kosmetik, mesin pengolahan kayu,
mesin pengemasan makanan, pengemasan obat, dan sebagainya). Pada level otomasi
industri menempati Level-1 (Unit Control/Sell).
2. Distributed Control System (DCS),
Sistem ini menerapkan kontrol terdistribusi, yaitu setiap proses dikontrol oleh
masing-masing local controller. Sedangan masing-masing local controller
tersebut dikendalikan oleh main controller atau supervisory computer. Sistem
ini telah memanfaatkan teknologi jaringan komputer lokal (sering juga
dilengkapi dengan panel MMI untuk memonitor proses) dan banyak dipakai pada
pabrik pengolahan dengan jumlah proses yang banyak dalam satu jalur produksi
(contoh: pabrik pengolahan bahan kimia, pabrik ban, pabrik baja, pabrik kertas
dan sebagainya). Pada level otomasi industri menempati Level-1(Group Control).
3. Supervisory Control and Data
Acquisition (SCADA), Sistem ini dapat dikatakan sebagai DCS yang dilengkapi
dengan fasilitas:
● Display visualisasi proses yang
sedang berjalan,
● Display alarm and kejadian untuk
gangguan (alarm log, logbook),
● Display trend data (numerik dan
grafik) dinamis dan hasil analisisnya,
● Display handbook, datasheet,
inventory, expert system (documentation),
● Komunikasi dan sinkronisasi data
dengan kantor pusat.
Pada level otomasi industri menempati Level-2 (SCADA).
KESIMPULAN
Telah diuraikan diatas sistem
otomasi industri betapa pentingnya sistem ini di pakai dalam suatu perusahaan
indusri karna sangat membantu daya kerja perusahaan industri tersebut.di negara
Negara berkembang & maju pun menggunakan sistem ini. Karena pentingnya,
kebutuhan industri akan tenaga-tenaga terampil di bidang CAE/CAPP meningkat
pesat. Bahkan di negara-negara industri baru yang terkenal dengan sebutan BRIC
(Brasil, Rusia, India dan Cina), kebutuhan tenaga CAE/CAPP ini telah membooming.
sumber : http://www.automationindo.com/article/298/automation#.Vi2fk27p24E
0 komentar:
Posting Komentar