Kamis, 10 Desember 2015

Filled Under:

Pengertian Dasar Inverter

Inverter secara etimologi berasal dari bahasa inggris yang berarti pembalik,yang dimaksud dengan inverter adalah sebuah rangkaian elekronik yang digunakan untuk mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak-balik (AC).Beberapa tepologi yang ada menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak-balik (Push – pull inverter) ada yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinur murni (tanpa harmonisa).Inverter satu fasa,tiga fasa sampai dengan multi fasa dan ada yang namanya inverter multi level (kapasitor split,diode clamped dan susunan kaskade).
Beberapa cara teknik yang digunakan agar inverter mampu menghasilkan sinyal sinusoidal,yang paling sederhana adalah mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di setiap lengannya.
Cara yang paling umum digunakan adalah modulasi lebar pulsa (PWM).Sinyal kontrol penyaklaran dapat cara membandingkan sinyal referensi (sinusoidal) dengan sinyal carrier (digunakan sinyal segitiga).Dengan cara frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi yang sama dengan sinyal referensi sinusoidal.
Inverter merupakan alat atau komponen yang cukup digunakan karena fungsinya untuk mengubah listrik DC menjadi AC.Secara umum kita menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan atau input dari inventer tersebut.Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik atau servo motor yang bisa disebut converter drive.Inverter sering kali disebut sebagai Variabel Speed Drive (VSD) atau Variabel Frequency Drive (VFD).
Inverter banyak digunakan.Aplikasi ini biasa terpasang untuk linear (parameter yang bisa di ubah-ubah).Linear seperti grafik sinus.Atau untuk sistem axis (servo) yang dibutuhkan putaran atau aplikasi yang perisi.
Inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC dan kemudian di jadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai kecepatan yang diinginkan.
Fungsi inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara merubah frekuensi output :
       F= Frekuensi (HZ).
     P = Jumlah kutub.
Sebelumnya banyak menggunakan sistem mekanik,kemudian beralih ke motor slip maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor.
Kecepatan motor dengan  inverter membuat :
    1.Torsi lebih besar.
    2.Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi.
    3.Kontrol beban menjadi dinamis berbagai aplikasi motor.
    4.Berkombinasi dengan PLC (Programmable Logic Control) fungsi otomatis dan regulasi.  
    5.Menghemat energi.
    6.Menambah kemampuan monitoring.
    7.Hubungan manusia dengan mesin (interface) lebih baik.
    8.Sebagai pengaman dari motor,mesin (beban) bahkan proses DLL.
Semakin besar daya motor maka besar juga torsi yang dihasilkan dan semakin kuat menggerakan motor beban.Torsi dapat di tambah menggunakan geer box (mekanis) dan inverter (elekronik).
    1.Dinamika gerakan rendah (tidak memungkinkan gerakan beban yang kompels).
    2.Motor sering overload (motor rusak atau thermal overload relay trip).
    3.Hentakan mekanis (mesin atau beban rusak,perlu perawatan intensif).
    4.Lonjakan arus (motor rusak atau breaker trip).
    5.Presisi dalam proses hilang.
    6.Proteksi tidak terjamin. 
       N = 120f/p 
Dimana : N = putaran per menit 
Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik untuk memutar beban.Kelebihan torsi (over torque) jika torsi besar dari torsi nominal pada 80% aplikasi pada kecepatan rendah atau saat start awal.

Sumber : http://www.automationindo.com/article/282/pengertian-dasar-inverter#.Vmo5lHYrK01

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted Business sites:

  • Copyright © AUTOMATIONINDO™ is a registered trademark.
    Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.