www.Automationindo.com

Kumpulan Artikel Sederhana

Kamis, 10 Desember 2015

Kami bisa pergi ke jarak yang sangat jauh, kalian juga pasti bisa !

Ketika kami datang ke touring sepeda dan tandems, satu hal yang semua pelanggan kami memiliki kesamaan yaitu keinginan untuk dengan mudah mengganti rasio gearing mereka. Setiap penggila touring tahu bahwa rasio gigi yang salah dapat menghentikan perjalanan di trek anda! Memilih rasio gearing utama anda hanya dapat dicapai jika produsen sepeda Anda menggunakan cranks yang dirancang dengan standar 'baut lingkaran berdiameter'.

    Pada zaman yang modern,semakin sulit dan sulit untuk menemukan cranks standar, dan produsen komponen yang menekan perusahaan sepeda untuk menerima model cranks baru 'non-standar' desain (kita tahu ini karena mereka menekan kami juga). Banyak produsen sepeda yang menyerah dan menggunakan desain cranks baru, meskipun membatasi pelanggan mereka untuk array yang sangat kecil dari ukuran cincin rantai .

    Pada Sepeda Rodriguez, kami merasa bahwa Anda layak mendapatkannya! Itu sebabnya kita mengimpor 
Sugino cranks langsung dari Jepang. Pelanggan kami memiliki pilihan mereka dari setiap tradisional cincin rantai di pasar. Sugino menggunakan 5-baut 110mm X 74mm baut lingkaran yang menjadi standar dalam tour selama beberapa dekade. Ada ratusan perusahaan yang membuat rantai cincin di semua ukuran untuk standar ini. Mengapa membatasi pelanggan untuk desain eksklusif kita katakan? Yang dibutuhkan adalah sedikit usaha ekstra agar pelanggan Rodriguez kami dapat memiliki sepeda yang mereka inginkan.

Sumber : http://www.automationindo.com/article/300/kami-bisa-pergi-ke-jarak-yang-sangat-jauh-kalian-juga-pasti-bisa#.VmpMgXYrK00

Roda Gigi

Roda Gigi  adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda Gigi  memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain, salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
 
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.
 
Ketika dua Roda Gigi  dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan, keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi.
 
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, Roda Gigi  memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.

Sumber : http://www.automationindo.com/article/289/roda-gigi#.VmpHwXYrK00

Mengenal Dan Belajar PLC Mitsubishi

NEMA (The National electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau analog.

PLC merupakan komputer khusus untuk aplikasi dalam industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC tidak sama akan personal computer karena PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus mempunyai skill elektronika yang tinggi dan memberikan fleksibilitas kontrol berdasarkan eksekusi instruksi logika. Karena itulah PLC semakin hari semakin berkembang baik dari segi jumlah input dan output, jumlah memory yang tersedia, kecepatan, komunikasi antar PLC dan cara atau teknik pemrograman. Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomasi dengan menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan pengumpulan informasi-informasi vital.
Bagian-bagian PLC
PLC sendiri terdiri dari berbagai bagian, yang semua telah terintegrasi.PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat ini biasanya mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik dari segi aplikasi (perangkat tambahan) maupun modul utama sistemnya.

Operasi pada PLC terdiri dari empat bagian penting:
  1. Pengamatan nilai input
  2. Menjalankan program
  3. Memberikan nilai output
  4. Pengendalian
Sedangkan 4 komponen penting penyusun PLC adalah sebagai berikut :
  1. Modul Catu daya.
  2. Modul CPU.
  3. Modul Perangkat Lunak.
  4. Modul I/O.
Pemograman PLC
Istilah yang terdapat dalam wikipedia adalah kontrol logika terprogram.Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan lagi.

Namun, PLC juga bisa menggunakan bahasa pemograman C/C++ , sama hal nya saat kita belajar mikrokontrller yang menggunakan bahasa tersebut dengan menggunakan software AVR CodeVision.
Jenis-jenis PLC
PLC sendiri pada umumnya terbagi berdasar vendor pembuatnya, ... Namun kalo ditarik secara garis besar, dalam konteks hardware PLC digolongkan menjadi dua yaitu Compact dan Modular. Sesuai dengan namanya untuk jenis compact lebih mudahnya adalah PLC yang tidak dapat ditambah IOnya, sedangkan untuk yang modular bisa ditambah sampai kemampuan maksimal CPUnya.

Namun, secara umum, macam-macam jenis PLC bisa dilihat di bawah ini :
  1. PLC Mitsubishi
  2. PLC Siemens
  3. PLC Schneider Electric
  4. PLC Allen Bradley
  5. PLC Omron

Sumber:http://www.automationindo.com/article/288/mengenal-dan-belajar-plc-mitsubishi#.VmpEgHYrK00

Pengertian PLC Mitsubishi

PLC Mitsubishi  
Programmable Logic Control (PLC) suatu instrument atau alat pengontrol berbasis Microprocessor / Microcontroller yang bisa diprogram karna memiliki memori , sehingga bisa menyimpan perintah atau instruksi berupa logika untuk mengendalikan mesin atau proses . 
 
Lokasi memori ini disebut lokasi bit. CPU dalam suatu proses normal untuk memantau keadaan dari input poin dan menjalankan on/off sesuai dengan input bitnya. Demikian dengan output bit dalam memori dimana output poin pada unit ditempatkan, mengirimkan sinyal output ke output device. Output bit akan on untuk mengirimkan sebuah sinyal ke peralatan output melalui output poin. CPU secara periodik menjalankan output poin onatau off sesuai dengan status dari output bit. 
 
PLC diperkenalkan pertama kali oleh Madicon , 1969 yang sekarang menjadi bagian dari Gold Electronics for general motors hydramatic division . Beberapa perusahaan seperti Allen Bradly , General Electrics , GEC , Siemens dan Westinghouse yang memproduksi dengan harga standart dan kemampuan tinggi . 
Adapun fungsi dari PLC Mitsubishi secara umum , yaitu :
  1.  Sekuensial Control PLC , memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik berurutan(sekuensial)
  2. Monitor Plant PLC secara terus menerus memonitor status satu system(misalnya temperatur , tekanan , tingkat ketinggian) dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan sehubung dengan proses yang dikontrol . 
 
Fungsi PLC Mitsubishi  secara khusus , yaitu dapat memberikan input ke CNC(Computerized Numerical Control).
PLC juga harus mempunyai komponen dasar (Hardware) Yaitu :
  • Unit Processor Yang Berisi Microprocessor atau Microcontroller Yang Bertugas Untuk Mengolah Sinyal Input Yang Sesuai Dengan Instruksi Yang Telah Di Program Untuk Menghasilkan Output Yang Akan Dijalankan Oleh Perangkat Output
  • Perangkat Input / Output Merupakan Perangkat Yang Digunakan Processor Untuk Mendapatkan Sinyal Input, Kemudian Processor Dapat Memberikan Sinyal Output Keluar Melalui Perangkat Eksternal
  • Power Supply Unit Digunakan Untuk Mengkonversi Tegangan AC Menjadi Tegangan DC Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Hardware PLC, Karena Processor Dan Perangkat Input / Output Membutuhkan Tegangan DC Rendah Dari 5V, 12V, Atau 24V
  • Perangkat Pemrograman Yang Digunakan Untuk Memasukkan Program Kedalam Microprocessor Atau Microcontroller, Sebagai Contoh Dalam Kesempatan Ini Penulis Akan Mencoba Untuk Menggunakan PLC Mitsubishi  Dengan Menggunakan Program GX Developer Ver. 8
  • Memori Unit Merupakan Bagian Microprocessor Dimana Program Yang Digunakan Untuk Melakukan Tindakan Pengontrolan Disimpan Didalamnya

Sumber : http://www.automationindo.com/article/285/plc-mitsubishi#.VmpDgnYrK00

Kelebihan PLC

Dalam industri – industri yang ada sekarang ini,kehadiran PLC    sangat dibutuhkan terutama untuk menggantikan sistem wiring atau pengkabelan yang sebelumnya masih digunakan dalam mengendalikan suatu sistem.Dengan menggunakan PLC akan diperoleh banyak keuntungan di antaranya adalah sebagai berikut : 
 
 1. Fleksibel
       Pada masa lalu,tiap perangkat elekronik yang berbeda di kendalikan dengan pengendalinya masing – masing.Misal sepuluh mesin membutuhkan sepuluh pengendali.Tetapi kini hanya dengan satu PLC  ke sepuluh mesin tersebut dapat di jalankan dengan programnya masing – masing. 
 
2. Perubahan dan pengkoreksian kesalahan sistem lebih mudah bila salah satu sistem akan diubah atau di koreksi maka pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer,dalam waktu yang relatif singkat,setelah itu di downloand ke PLC-nya.Apabila tidak menggunakan PLC,misalnya relay maka perubahannya dilakukan dengan cara mengubah pengkabelannya.Cara ini tentunya memakan waktu yang lama.
 
3. Jumlah kontak yang banyak
      Jumlah kontak yang dimiliki oleh PLC pada masing – masing coil lebih banyak dari pada kontak yang dimiliki oleh sebuah relay.
 
4. Harganya lebih murah 
     PLC mampu menyederhanakan banyak pengkabelan dibandingkan dengan sebuah relay.Maka harga dari sebuah PLC lebih murah dibandingkan dengan harga beberapa buah relay yang mampu melakukan pengkabelan dengan jumlah yang sama dengan sebuah PLC.PLC mencakup relay,timers,counters,sequencers,dan berbagai fungsi lainnya.
 
5. Kecepatan operasi  
       Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan dengan relay.Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu scannya dalam satuan milisecond.
 
6. Sifatnya tahan uji 
      Solid state device lebih tahan uji dibandingkan dengan relay dan timers mekanik atau elektrik.PLC merupakan solid state device sehingga bersifat lebih tahan uji.
 
7. Menyederhanakan komponen – komponen sistem control
      Dalam PLC juga terdapat counter,relay dan komponen – komponen lainnya,sehingga tidak membutuhkan komponen – komponen tersebut sebagai tambahan.penggunaan relay membutuhkan counter,timer atau pun komponen – komponen lainnya sebagai peralatan tambahan.
 
 

Sumber : http://www.automationindo.com/article/284/kelebihan-plc#.Vmo8PXYrK00

Pengertian Dasar Inverter

Inverter secara etimologi berasal dari bahasa inggris yang berarti pembalik,yang dimaksud dengan inverter adalah sebuah rangkaian elekronik yang digunakan untuk mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak-balik (AC).Beberapa tepologi yang ada menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak-balik (Push – pull inverter) ada yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinur murni (tanpa harmonisa).Inverter satu fasa,tiga fasa sampai dengan multi fasa dan ada yang namanya inverter multi level (kapasitor split,diode clamped dan susunan kaskade).
Beberapa cara teknik yang digunakan agar inverter mampu menghasilkan sinyal sinusoidal,yang paling sederhana adalah mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di setiap lengannya.
Cara yang paling umum digunakan adalah modulasi lebar pulsa (PWM).Sinyal kontrol penyaklaran dapat cara membandingkan sinyal referensi (sinusoidal) dengan sinyal carrier (digunakan sinyal segitiga).Dengan cara frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi yang sama dengan sinyal referensi sinusoidal.
Inverter merupakan alat atau komponen yang cukup digunakan karena fungsinya untuk mengubah listrik DC menjadi AC.Secara umum kita menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan atau input dari inventer tersebut.Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik atau servo motor yang bisa disebut converter drive.Inverter sering kali disebut sebagai Variabel Speed Drive (VSD) atau Variabel Frequency Drive (VFD).
Inverter banyak digunakan.Aplikasi ini biasa terpasang untuk linear (parameter yang bisa di ubah-ubah).Linear seperti grafik sinus.Atau untuk sistem axis (servo) yang dibutuhkan putaran atau aplikasi yang perisi.
Inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC dan kemudian di jadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai kecepatan yang diinginkan.
Fungsi inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara merubah frekuensi output :
       F= Frekuensi (HZ).
     P = Jumlah kutub.
Sebelumnya banyak menggunakan sistem mekanik,kemudian beralih ke motor slip maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor.
Kecepatan motor dengan  inverter membuat :
    1.Torsi lebih besar.
    2.Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi.
    3.Kontrol beban menjadi dinamis berbagai aplikasi motor.
    4.Berkombinasi dengan PLC (Programmable Logic Control) fungsi otomatis dan regulasi.  
    5.Menghemat energi.
    6.Menambah kemampuan monitoring.
    7.Hubungan manusia dengan mesin (interface) lebih baik.
    8.Sebagai pengaman dari motor,mesin (beban) bahkan proses DLL.
Semakin besar daya motor maka besar juga torsi yang dihasilkan dan semakin kuat menggerakan motor beban.Torsi dapat di tambah menggunakan geer box (mekanis) dan inverter (elekronik).
    1.Dinamika gerakan rendah (tidak memungkinkan gerakan beban yang kompels).
    2.Motor sering overload (motor rusak atau thermal overload relay trip).
    3.Hentakan mekanis (mesin atau beban rusak,perlu perawatan intensif).
    4.Lonjakan arus (motor rusak atau breaker trip).
    5.Presisi dalam proses hilang.
    6.Proteksi tidak terjamin. 
       N = 120f/p 
Dimana : N = putaran per menit 
Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik untuk memutar beban.Kelebihan torsi (over torque) jika torsi besar dari torsi nominal pada 80% aplikasi pada kecepatan rendah atau saat start awal.

Sumber : http://www.automationindo.com/article/282/pengertian-dasar-inverter#.Vmo5lHYrK01

Macam Macam Inverter

Inverter  adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah (DC – Direct Current) menjadi arus listrik bolak balik (AC – Alternating Current).
Inverter mengkonversi arus DC 12/24 volt dari sumber arus backup seperti batere, panel surya / solar cell menjadi AC 220 volt setara PLN. Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), inverter diperlukan untuk menyediakan sumber arus AC untuk perangkat listrik seperti lampu, televisi, pompa air, dll.
 
 
Macam-macam Inverter:
  
Gelombang Sinus AC  
 
Square sine wave inverter: adalah tipe inverter yang menghasilkan Output gelombang (sinus) persegi, jenis inverter ini tidak cocok untuk beban AC tertentu seperti motor induksi atau transformer, selain tidak dapat bekerja square sine wave dapat merusak peralatan tersebut.
Modified sine wave inverter: adalah tipe inverter yang menghasilkan Output gelombang persegi yang disempurnakan/persegi kuasi yang merupakan kombinasi antara square wave dan sine wave.. Inverter ini masih dapat menggerakan perangkat yang menggunakan kumparan, hanya saja tidak maksimal serta faktor energy-loss yang besar.. dan tidak cocok dengan perangkat elektronik yang sensitif atau khusus, misalnya laser printer tertentu, peralatan audio..
 
 
Pure sine wave inverter: adalah tipe inverter yang menghasilkan Output gelombang sinus murni setara PLN.. Inverter jenis ini diperlukan terutama untuk beban-beban yang menggunakan kumparan induksi agar bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat panas.
 
 
Grid Tie Inverter: adalah tipe special inverter yang dirancang untuk menyuntikkan arus listrik ke sistem distribusi tenaga listrik yang sudah ada, misalkan PLN/Genset. Inverter tersebut harus disinkronkan dengan frekuensi grid yang sama, biasanya berisi satu atau lebih fitur maksimum power point tracking untuk mengkonversi jumlah maksimum daya yang tersedia, dan juga termasuk fitur proteksi keselamatan.
 
Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous inverter dan perangkat ini tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bila jaringan tenaga listriknya tidak tersedia. Dengan adanya grid tie inverter kelebihan KWh yang diperoleh dari sistem PLTS ini bisa disalurkan kembali ke jaringan listrik PLN untuk digunakan bersama.
 
 
Rugi-rugi / loss yang terjadi pada inverter  biasanya berupa dissipasi daya dalam bentuk panas.  Effisiensi tertinggi dipegang oleh grid tie inverter yang diclaim bisa mencapai 95-97% bila beban outputnya hampir mendekati rated bebannya.
 
Sedangkan pada umumnya effisiensi inverter adalah berkisar 50-90% tergantung dari tipe inverter dan beban outputnya.  Bila beban outputnya semakin mendekati beban kerja inverter yang tertera maka effisiensinya semakin besar, demikian pula sebaliknya.
 
Modified sine wave inverter bila dipaksakan untuk beban-beban induktif maka effisiensinya akan jauh berkurang dibandingkan dengan pure sine wave inverter.  Perangkat beban akan menyedot daya 20% lebih besar dari yang seharusnya. Oleh karena itu dari sisi harga maka pure sine wave inverter adalah yang paling mahal selain Grid Tie Inverter.

Sumber : http://www.automationindo.com/article/281/macam-macam-inverter#.Vmo2Y3YrK00
Diberdayakan oleh Blogger.

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted Business sites:

  • Copyright © AUTOMATIONINDO™ is a registered trademark.
    Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.